the Goodbaked

Senin, 25 Oktober 2010

bukankah seharusnya aku lebih mengenalmu kek...

Bahkan sungguh, aku belum terlalu mengenalmu kek...
walaupun hampir setiap bulan aku mengunjungimu, mencium hormat tanganmu, dan bermain-main d halaman mu yang asri itu...
sungguh aku hampir tidak pernah berbicara dengan mu kek...

Entah kenapa aku selalu memandangmu sebagai sosok orang rendah hati...
ya, dengan raut mukamu yang cerah seperti anak kecil bermain, pipimu yang gembul mengingatkan ku akan kelinci bobo, favoritku sejak kecil, dan postur tubuhnya yang mungil, mengingatkanku bahwa betapa menyenangkannya mendengar engkau tertawa kek...

Setiap aku kesana, kamu selalu ada...memakai kemeja dan sarung, dengan rambut yang semakin memutih...menyambut kami dengan tawa senyummu...
sembari nenek menyiapkan sirup untuk kamu...lalu engaku, kakekku, dengan siaga duduk di sofa depan tv, lalu memulai pembicaraan dengan ayahku...bernostalgia mengenai masa jayamu, dan aku bersama nenek berkelakar mengenai sedulur yang lain...

Dan aku selalu teringat, setiap kali habis lebaran...
aku begitu ingin mengunjungi rumahmu...tempat dimana aku bisa mendapatkan salam tempel yang banyak :') , dengan nenek sambil tersenyum diam-diam memberiku uang...
dan engkau tertawa dengan yang lain d meja makan...

Maka kini, aku harus membiasakan engkau sudah tidak ada...
Maka kini, aku harus membiasakan, tak kudapatkan lagi sosok favoritku di halaman asri itu...
seseorang yang selalu bersikeras memberiku buah cempedak dari tamannya, walaupun belum matang...

Namun, belum begitu banyak aku mengenalmu kek...
Tanpa kusadari, bahwa waktu mu sudah habis, dan harus memulai kehidupan di tempat yang baru...
Tanpa kusadari, bahwa waktu sudah berlalu begitu cepat...
sejak masa salam tempel itu...
Tanpa kusadari, bahwa akupun sedang menghitung waktuku...

Tak terperikan rasanya, melihat kau begitu tak berdaya...
kembali ke masa kanak-kanakmu sudah 3 bulan ini...bukankah seharusnya kau sembuh bulan besok...
kau akan mencoba pengobatan bukan? Yang dapat melepaskan semua rasa sakit dan rejam d tubuh mungilmu...bukankah seharusnya di bulan baru, aku dapat melihatmu bersikeras memberiku cempedak lagi?
Bukankah seharusnya aku masih dapat melihatmu tertawa kekeh di depan tv lagi...

Bukankah tidak seharusnya aku melupakan...bahwa Allah sangat sayang kepadamu kakekku...

seharusnya...aku lebih mengenalmu kakekku...

Tak terperikan rasa sedih ini...pilu rasanya, 19 tahun aku lewatkan waktu untuk berkenalan denganmu...

Allah sangat sayang padamu kek...
Dia menghadapkanmu kepadaNya, agar sirna semua rasa sesak rejam yang mendera tubuhmu...
hingga engkau merasa kembali di dalam 3 kegelapan...

Selamat jalan kek...
disini, aku juga sedang menghitung waktuku...
dan semoga kita bertemu kembali di dunia kekal terbaik pemberian Allah SWT , surga firdaus itu...

semoga kita semua termasuk golongan orang-orang sholeh ya kek :')


vera_yang selalu mau tahu

2 komentar: